Resume PKKMB UNUSA di hari pertama

 Materi 1 

Oleh Bapak YUDI LATIF, MA. PhD

Wawasan Kebangsaan 

1. Redusi Mental: pengurangan atau penyederhanaan dalam cara berpikir atau pemahaman seseorang. 

2. Wawasan Kebangsaan:  pemahaman dan kesadaran tentang identitas nasional, sejarah, budaya, serta nilai-nilai suatu negara. Wawasan kebangsaan membantu memperkuat rasa cinta tanah air dan tanggung jawab terhadap kemajuan negara.

3. Faktor Human Capital: Human capital mengacu pada keterampilan, pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan individu yang dapat meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Faktor human capital mencakup pendidikan, pelatihan, dan kesehatan yang mempengaruhi kualitas dan efektivitas tenaga kerja. 


Materi 2 

Oleh Dr. Ginanjar Rahmawan, SE, MM, 

Indonesia Emas 

"Indonesia Emas" adalah visi yang dicanangkan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan nasional Indonesia pada tahun 2045, bertepatan dengan peringatan 100 tahun kemerdekaan negara tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi yang kuat, inklusif, dan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas hidup warganya melalui pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan yang lebih baik.

1 . Ubah Mindset 

2. Tingkatkan skillset 

3. Siapkan Toolset 


Materi 3 

Oleh Ibu Umdatus dan Ka Amrina Rosyadah 

MBKM DI UNUSA 

MBKM, atau Merdeka Belajar Kampus Merdeka, adalah sebuah kebijakan pendidikan di Indonesia yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada mahasiswa dalam memilih dan mengikuti berbagai pengalaman belajar di luar kurikulum akademik tradisional. MBKM mencakup berbagai kegiatan seperti magang, proyek riset, kerja sama industri, dan pengabdian masyarakat, yang diharapkan dapat meningkatkan keterampilan praktis dan relevansi pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja.

Saya merasa tertarik dengan prestasi yang di miliki Ka Amrina, Semoga saya bisa menjadi mahasiswa yang baik dan sukses seperti kakak nya.  


Materi 4 

Oleh Dr. Pulung Siswantara S. KM, M. Kes

Critical thinking meningkat, Martabat bangsa terangkat  

mengandung makna bahwa ketika masyarakat memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih baik, hal ini dapat meningkatkan martabat atau kehormatan bangsa secara keseluruhan. 

Critical thinking  atau berpikir kritis adalah kemampuan untuk menganalisis informasi secara mendalam, mengevaluasi argumen, mengenali bias, membuat keputusan yang berdasarkan logika, serta memecahkan masalah dengan cara yang rasional dan objektif. Ketika masyarakat memiliki keterampilan berpikir kritis, mereka akan lebih mampu menghadapi berbagai tantangan dan masalah, baik di tingkat individu maupun kolektif. 

Martabat bangsa terangkat berarti peningkatan reputasi, kehormatan, dan nilai sebuah bangsa di mata dunia. Ketika masyarakat suatu bangsa mampu berpikir kritis, mereka lebih cenderung untuk terlibat dalam inovasi, mengembangkan solusi yang efektif untuk masalah nasional dan internasional, dan mendorong perubahan positif. 

Singkatnya, kemampuan berpikir kritis yang meningkat di kalangan masyarakat dapat memperkuat posisi bangsa di kancah internasional, sehingga martabat bangsa pun terangkat.


Materi 5 

Oleh Bapak Hari Prianto S.E.

Upaya Pencegahan dan dampak Penyalahgunaan Narkotika di Lingkungan Mahasiswa

Untuk mencegah penyalahgunaan narkotika di kalangan mahasiswa: 

1. Pendidikan dan Penyuluhan: Mengadakan penyuluhan rutin, integrasi materi tentang narkotika dalam kurikulum, dan pelatihan keterampilan hidup.

2. Kampanye dan Kesadaran Publik: Melakukan kampanye anti-narkotika dan menggunakan tokoh inspiratif untuk meningkatkan kesadaran.

3. Pengawasan dan Regulasi:Menegakkan aturan tegas, melakukan kerja sama dengan pihak keamanan, dan mengadakan razia berkala.

4. Dukungan Komunitas: Membangun kelompok pendukung, menyediakan kegiatan alternatif positif, dan layanan konseling.

5. Pelibatan Orang Tua dan Komunitas: Mengajak orang tua lebih terlibat dan bekerjasama dengan masyarakat sekitar kampus.

6. Penelitian dan Kebijakan:Melakukan penelitian tentang penyalahgunaan narkotika dan mengembangkan kebijakan yang tepat.


Materi 6 

Oleh Dr. Hafid Algristian, dr., Sp. KJ., M.H

Generasi Asyik Tanpa mengusik 

Perundungan (bullying) adalah tindakan agresif yang dilakukan secara sengaja dan berulang untuk menyakiti atau mengintimidasi orang lain, baik secara fisik, verbal, maupun melalui dunia maya (cyberbullying). Pembulian dapat menyebabkan dampak negatif pada korban, seperti menurunnya kepercayaan diri, gangguan mental, hingga trauma jangka panjang.

Mengatasi perundungan memerlukan partisipasi aktif dari sekolah, keluarga, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman, mendidik, dan mendukung bagi semua pihak.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resume Unusa Gelar Brave ke-4: Dukung SDGs Melalui Kesehatan Mental Remaja

Resume PKKMB UNUSA Hari kedua